Search

Sunday 27 October 2013

Mengutamakan Keluarga

Bill Havens, seorang pendayung hebat berkaliber Internasional dalam masa karantinanya menjelang piala dunia mendayung, menerima berita bahwa istrinya akan segera melahirkan.

Setelah mendengar kabar tersebut, ia memilih untuk pulang dan tidak mengikuti kejuaraan dunia dan memutuskan untuk menunggui istrinya yang akan melahirkan.

Belasan tahun kemudian di tahun 1952, Bill menerima telegram dari putranya, Frank yang pada saat itu baru saja memenangkan medali emas cano 10.000 meter pada Olimpiade di Finlandia. Telegram itu isinya:

“Ayah, terima kasih karena telah menunggu kelahiran saya. Saya akan pulang membawa medali emas yang seharusnya ayah menangkan beberapa tahun yang lalu. Anakmu tersayang, Frank…”

Dari kisah di atas kita bisa belajar bagaimana kehadiran keluarga berdampak sangat besar bagi kepala keluarga tersebut.

Pada akhirnya kita akan sampai pada suatu titik dimana pada dasarnya semua yang kita lakukan, semua jerih lelah kita dalam pekerjaan, semua untuk mereka, keluarga yang kita cintai.

Pada akhirnya kita akan menemukan bahwa jabatan, prestasi, dan promosi tidaklah se-berarti kebersamaan kita dg keluarga.

Jadi relakah kita menukar kehangatan dalam keluarga dengan kesibukan dalam pekerjaan yang MUNGKIN sudah sangat berlebihan?

Pastikan ketika kita ada di posisi puncak gunung kesuksesan, kita mengibarkan bendera kemenangan dengan pelukan hangat orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita.

Wednesday 10 July 2013

Tuhan itu ada

Ada seorang pemuda yang meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru Agama yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.

Pemuda  : “Anda siapa?, Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?”
Ulama     : “Saya hamba Allah & dengan izin-Nya, saya akan menjawab pertanyaan Anda.”
Pemuda   : “Anda yakin? Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan  saya.”
Ulma       : “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.”
Pemuda   : “Saya punya tiga buah pertanyaan.”
Pertanyaan:
  1.  Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya
  2. Apakah yang dinamakan Takdir?
  3. Kalau setan diciptakan dari api, kenapa dimasukan ke neraka yg dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan sebab mereka memiliki unsur yg sama.  Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Ulama tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras (sambil menahan sakit)
Pemuda   : “Kenapa anda marah kepada saya?”
Ulama     : “Saya tidak marah. Tamparan itu adalah jawaban saya atas tiga buah pertanyaan yang Anda ajukan kepada saya.”
Pemuda   : “Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.”
Ulama      : “Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda   : “Tentu saja saya merasakan sakit!”
Ulama      : “Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”
Pemuda    : “Iya.”
Ulama      : “Tunjukan pada saya wujud sakit itu.!!”
Pemuda    : Saya tidak bisa..!!
Ulama     : Itulah jawaban pertanyaan ke 1, kita semua merasakan keberadaan Tuhan  tanpa mampu melihat wujudnya.”

Ulama      : “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”
Pemuda    : Tidak.!!
Ulama      : “Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?”
Pemuda    : “Tidak.!”
Ulama      : “Itulah yg dinamakan Takdir.!!”
Ulama      : “Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan tuk menampar anda?”
Pemuda    : “kulit.!”
Ulama      : “Terbuat dari apa pipi anda?”
Pemuda    : “kulit!”
Ulama      : “Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda    : “Sakit.”
Ulama      : “Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika
Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan.”


Sunday 7 July 2013

Kesempurnaan Hidup


Suatu hari Kahlil Gibran bertanya kepada gurunya.
Gibran : "Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?”
Sang Guru : Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang...!!!

(setelah berjalan dan sampai di ujung taman, gibran kembali dengan tangan hampa.)

Lalu sang Guru bertanya : "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun...???"
Gibran : "Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi...!!!"

Sambil tersenyum Sang Guru berkata : "Yaa... itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan...!!!"

***
Sahabat...
Marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik menurut Allah SWT dan jangan pernah ragu, karena kesadaran itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini... Aamiin...


Tuesday 2 July 2013

Makna Al-fatihah Saat Shalat

Kita semua sudah tahu bahwa Surah Al-Fatihah terdiri dri 7 ayat, di turunkan di Makkah, disabut Al-Fatihah (Pembukaan) karena surah inilah di mulainya Al-Qur'an, juga dinamakan Ummul Kitab (Induk Kitab), dan kita diwajibkan membacanya setiap kali shalat, Al-Fatihah juga dinamakan As-Sab'ul Masani (7 yang ber-ulang-ulang) karena ayatnya ada 7 dan di baca ber-ulang-ulang.

Saat membaca surah Al-Fatihah pada waktu shalat, banyak sekali orang yang cara membacanya tergesa-gesa tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat selesai shalatnya, padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, Allah menjawab setiap ucapan kita, maka dari itu kita harus berhenti setiap selesai membaca satu ayat.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman : "Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk hamba-Ku". •Artinya: tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.

Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin".
Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim"
Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin"
Allah menjawab :"Hamba-Ku memuja-Ku"

Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”
Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.

Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.”
Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.. Akan Ku penuhi yang ia minta.”
(H.R. Muslim dan At-Turmudzi)

Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapanmu..

Selanjutnya ucapkanlah "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita. Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepada-Nya.”

Subhanallah..

Monday 1 July 2013

WANITA YANG BERUNTUNG



Suasana pagi itu sangat sibuk. Jam menunjukan pukul 08:30 ketika seorang lelaki tua tua umur 80-an masuk untuk meminta agar jahitan di ibu jarinya dilepas. Ia berkata bahwa ia sedang terburu-buru karena ada janji pukul 09:00. Aku memahami gelagatnya lalu memintanya untuk duduk. Aku tahu pekerjaan ini akan memakan waktu lebih dari satu jam sebelum orang lain bisa menemuinya.

Aku perhatikan ia melihat jamnya lalu memutuskan untuk dilepas  jahitanya. Karena saat itu aku sedang tidak sibuk dengan pasien-pasien lain, maka aku teliti luka di ibu jarinya. Ternyata lukanya telah sembuh dengan baik, lalu kuakatakan keapda salah seorang dokter apa yang hendak kulakukan. Aku lalu menyiapkan peralatan dan barang-barang yang kuperlukan untuk melepas dan membalut lukanya.

Sambil merawat lukanya aku terlibat dalam pembicaraan denganya. Aku bertanya apakah pgi ini ia punya janji dengan salh seorang dokter di sini karena ia tampak begitu terburu-buru. Ia menjawab tidak, ia harus pergi ke rumah perawat (nursing home) untuk sarapan bersama istrinya. Aku lalu bertanya tentang keadan istrinya. Ia berkata bahwa istrinya menderita Alzheimer dan belum lama dirawat di tempat itu.

Saambil mengobrol, kuselesaikan balutan di ibu jarinya. Aku bertanya apakah istrinya akan merasa khawatir bahawa hari ini ia agak terlamabat. Ia menjawab bahw istrinya sudah lma tahun tidak lagi mengenalinya.

Aku merasa terkejut dan bertanya, “Apakah kau pergi kesana setip hari meski istrimu sudah tidak mengenalimu?”

Ia tersenyum, menpuk tanganku lalu berakata,”Benar ia tidak mengenaliku, tapi kan mengenalinya!”

Aku harus menahan tangis haruku ketika pergi. Aku merenung,”Ini ,”Ini adalah jenis cinta yang kuharapkan dalam hidupku.”

Sungguh istrinya adalah wanita yang beruntung. Seharusnya kita memiliki cinta seperti ini. Cinta tidak bersifatjasmani, dan tidak pula hanya bersifat romantis.  Cinta sejati adalah kesediaan untuk menerima apa adanya, dan kerelaan untuk menerima apa yang telah, apa yang akan dan apa yang tidak kan terjadi.

Sahabat yang baik seperti bintang dan langit. Kau tidak dapat selalu melihatnya, namun kau tahu bahwa mereka ada di luar sana.

(Author Unknown)

Sunday 23 June 2013

Lihatlah diri sendiri

Seburuk-buruknya akhlak seorang lelaki.
Ia tetap akan memilih wanita baik-baik yang akan dijadikan pendamping hidupnya.

Begitu juga sebaliknya.

Seburuk-buruknya akhlak seorang wanita..
Ia tetap akan berharap lelaki baik-baik yang akan menjadi pendamping hidupnya.

Pertanyaannya..
Sudah adilkah jika lelaki mempunyai pilihan seperti itu?
Sudah adilkah jika wanita mempunyai harapan seperti itu?

Bukankah dengan sangat jelas Allah telah memperingatkan kita?
Bahwa yang baik akan mendapatkan yang baik?
Dan yang keji akan mendapatkan yang keji?

Sebuah pertanyaan yang harus kita jawab dengan tindakan.

Dan jawaban yang bijak itu adalah :
Jika kita ingin pasangan yang baik maka kita harus terlebih dahulu menjadi pribadi yang baik. 


Ingatlah..
Firman Allah itu nyata dan tak diragukan lagi kebenarannya.

Monday 10 June 2013

CINTA, SUKSES DAN KAYA

            Seorang wanita yang keluar rumah mendapati di halaman depan ada tiga kakek berjenggot putih dan panjang.
            “saya kira, saya tidak kenal kalian, tapi kalian pasti lapar. Silakan masuk untuk makan. “kata wanita itu.
            “Apakah suaimu dirumah?” tanya mereka.
            “Tidak, ”jawab wanita itu. “ia sedang keluar.”
            “Kalau demikian kami tidak bisa masuk, “kata mereka.
            Ketika hari telah sore dan suaminya telah datang, wanita itu bercerita kepadanya tentang apa yang terjadi di rumahnya.
“Beritahu mereka, aki telah datang dan mereka dipersilahkan masuk”, kata suaminya.
            Wanita itu lalu keluar untuk memanggil mereka.
            “Kami tidak masuk rumah bersama-sama, “jawab mereka.
            “Mengapa demikian?” tanya wanita itu.
            Salah seorang dari mereka berkata, “Nama dia KAYA,” katanya sambil menunjuk salah seorang temanya, lalu ia menunjuk temanya yang lain, “Nama dia SUKSES, dan aku sendiri bernama CINTA.

            Ia kemudian melanjutkan, “Nah, sekarang bicarakan dengan suamimu, siapa diantara kita yang akan kalian undang ke dalam rumah kalian.”

            Wanita itu masuk lagi lau menceritakan pada suaminya pembicaraan mereka. Suaminya merasa heran, “Waw..., alangakah anehnya. Klau demikian, marilah kita undang KAYA. Biarkan dia masuk dan mengisi ruang kita dengan keekayaan.”
            Tapi istrinya tidak setuju.
            “Saya..., mengapa kita tidak undang saja SUKSES?” kata istrinya.
            Menatu peremouan mereka yang sejak tadi mendengarkan dari sudut rumah mengusulkan, “Apkah tidak lebih baik kita undang CINTA? Rumah kita nanti akan dipenuhi dengan cinta.”
            “Benar! Mari kita ikuti saran menantu kita,” kata sang suam kepada istrinya. “panggilah CINTA untuk menjadi tamu kita!”
            Sang istri lalu keluar dan bertanya, “Siapa yang di antara kalian yang bernama CINTA? Msuklah dan jadilah tamu kami!”
            CINTA bangun dan berjalan kearah rumah. Kedua orang tua yang lain bangkit mengikuti CINTA. Merasa heran, wanita itu bertnya kepada KAYA dan SUKSES, “Aku hanya mengundang CINTA, mengapa kalian berdua ikut masuk?!!

            Mereka berkata, “Kalau kau mengundang KAYA atau SUKSES, maka dua orang dari kami akan tinggal di luar. Tetapi karena kau mengundang CINTA kemana ia pergi, kami berdua selalu mengikutinya.” (Author Unknow)

Friday 10 May 2013

Sifat Manusia



Yang tinggal di gunung merindukan pantai. 
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.

Di musim kemarau merindukan musim hujan. 
Di musim hujan merindukan musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang. 
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam. 

Diam di rumah merindukan bepergian. 
Setelah bepergian merindukan rumah. 

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entrepreneur supaya punya time freedom.
Begitu jadi Entrepreneur ingin jadi karyawan, biar tidak pusing.

Waktu tenang mencari keramaian. 
Waktu ramai mencari ketenangan. 

Saat masih bujangan, pengen punya suami ganteng/istri cantik. 
Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengen yang biasa-biasa saja, bikin cemburu aja/takut selingkuh.

Punya anak satu mendambakan banyak anak. 
Punya banyak anak mendambakan satu anak saja. 

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki. 
Namun setelah dimiliki tak indah lagi. 

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ? 

"Semoga kita jadi pribadi yang selalu bersyukur.
Amiin.

Salah Satu Janji Allah SWT


Allah sudah berjanji. Allah akan memberi kepada siapa saja hamba-Nya yang mau berdoa, yang mau meminta.


"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

(QS al-Baqarah [2]: 186).

Thursday 9 May 2013

Untukmu Yang Jauh Di Sana






Bismillahirrahmaanirrahiim,,,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Untukmu yang jauh disana,Berdinding jarak dan waktu,
Berbatas ruang diantara kita..

Masihkah kau jaga hatimu untukku ??
Masihkah terbesit kerinduanmu padaku ??

Untukmu yang jauh disana..
Ku harap kau slalu menjaga hatimu..
Seperti disini aku menjaga hatiku..

Semoga cintamu pada_NYA menjagamu dari angin2 keburukan yang mampu membuatmu lalai akan perintah_NYA..

Semoga kasihmu pada_NYA membuatmu mampu bertahan dalam perpisahan yang panjang ini..

Jika aku disini menanti, ku harap kau disana menjaga..
Jika aku disini berdo’a, ku harap kau disana setia..

Aku tak berharap di pertemukan denganmu..
Tapi aku meminta dipersatukan dalam cinta_NYA..

Aku tak berharap kesempurnaanmu..
Kerana aku ingin melengkapinya dengan kekuranganku..

YA RABBANAA..
Satukan kami dalam naungan cinta_MU..
Dan cintakan kami pada kebaikan..
Agar cinta kami dapat menyatu menjadi kebaikan..

YA RABBANAA..
Satukan kekurangan kami dalam Ridha_MU..
Agar kekurangan itu dapat melebur menjadi kesempurnaan..

YA RABBANAA..
Yang kami inginkan hanyalah kesempurnaan cinta_MU..
Karena hanya begitulah tidak akan ada rasa terluka dan kecewa pada akhirnya..

Aamiin Ya Rabbal'alamiin..

Tuesday 2 April 2013

Laut Yang Dibakar Api


Imam Abu Dawud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang pergi haji, berumrah, atau berperang dijalan Allah. Sesungguhnya dibawah laut ada api dan dibawah api ada laut”

Apa yang disebutkan dalam hadis ini sesuai dengan sumpah Allah yang terdapat dalam Surah al-Thurr:
Demi bukit, dan kitab yang ditulis,’pada lembaran yang terbuka, dan demi Baitul Makmur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang dibakar api, sesunggubnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorang pun yang dapat menolaknya. (QS Al-Thur : 1-8)

Ketika ayat itu diturunkan) orang-orang Arab belum bisa memahami maksud “laut yang dibakar api” .  Paparan dalam hadis dan ayat di atas seakan-akan bertentangan dan tak masuk akal. Sebab, air akan memadamkan api dan api dapat menguapkan air. Bagaimana mungkin dua hal yang bertolak belakang itu disatukan? Pertanyaan inilah yang mendorong para ulama klasik sampai pada kesimpulan bahwa “laut yang dibakar api” adalah peristiwa yang akan rerjadi kelak di hari akhir. Mereka menyandarkan kesimpulan ini pada ayat lain dalam Surah al-Takwir ayat 6, “Dan apabila lautan dibakar (sujjirat)”

Memang semua ayat yang ada di awal Surah al-Takwir menunjukkan pada persoalan-persoalan yang akan terjadi di masa depan, yakni di alam akhirat. Namun, semua sumpah yang ada di awal-awal Surah al-Thurr berkaitan dengan berbagai realitas kehidupan kita sekarang, di dunia ini.
Jawaban atas misteri yang disabdakan Muhammad rosulullah saw dan firman Allah 14 abad silam tersebut baru mulai terungkap setelah Perang Dunia II, saat para ilmuwan melakukan ekspedisi bawah laut untuk mencari harta karun atau sisa-sisa peradaban kuno yang tenggelam di dasar samudra. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan apa yang mereka temukan. Mereka melihat deretan pegunungan vulkanik sepanjang puluhan ribu kilometer di tengah-tengah dasar samudra, salah satunya di Laut Merah.

Di antara fenomena mencengangkan yang dapat disaksikan para ahli sekarang ini adalah bahwa kobaran lava di dasar samudra atau lautan itu tidak bisa padam. Dan sebaliknya, sekalipun temperatur lava mencapai di atas 1.000 c, air yang terdapat di samudra itu tidak sampai habis menguap. Fenomena ini menunjukkan adanya keseimbangan antara air dan api (lava). Fenomena yang dapat kita saksikan di setiap samudra dan beberapa laut (seperti Laut Merah) merupakan bukti kemahakuasaan Allah serta kebenaran kandungan Al-Quran dan kerasulan Muhammad.

Dalam sebuah proyek gabungan antara Kerajaan Arab Saudi, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksplorasi kekayaan mineral di dasar Laut Merah, para pekerja menyaksikan sebuah fenomena yang menurut mereka sangat mengejutkan. Fenomena ini bermula ketika mereka mengangkat tanah dari dasar Laut Merah, yang kedalamannya mencapai 3.000 meter, dengan menggunakan alat keruk. setelah diletakkan di dek kapal, alat keruk itu tidak dapat didekati, karena sangat panas. Dan ketika dibuka, keluarlah gumpalan-gumpalan tanah bercampur air panas yang mengepulkan asap. Setelah diteliti, panasnya ternyata mencapai 3000 C!

Berdasarkan penelitian para ahli, ledakan (erupsi) gunung berapi di dasar samudra lebih dahsyat daripada ledakan gunung berapi yang ada di daratan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa air tanah dikeluarkan oleh Allah Swt. dari dalam bumi melalui proses erupsi gunung berapi dan rekahan kerak bumi. Di samping itu, penelitian juga membuktikan bahwa di dalam dan di bawah cairan magma (molten rock) terdapat air dengan volume puluhan kali lebih besar daripada air yangada di atas permukaan bumi. Ini membuktikan kebenaran hadis Nabi saw. bahwa “di bawah laut ada api dan di bawah api ada laut”.

Fakta-fakta ilmiah yang telah dikemukakan oleh Rasulullah empat belas abad yang lampau ini baru dapat diketahui kebenarannya oleh manusia beberapa tahun belakangan ini. Ini berarti, Rasulullah benar-benar utusan Allah, terhubung dengan wahyu, dan mendapat arahan langsung dari Allah. Maha benarlah Allah ketika Dia berfirman tentang Muhammad:

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut hemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan kepadanya oleh (]ibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril) menampakkan diri dengan rupa yang asli. Sedang Dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian Dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah Dia dekat (hepada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu Dia menyampaikan kepada bamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.

(Q.S. Al-Najm: 3-10)


Allah itu adil


Suatu ketika Nabi Musa AS bermunajat di bukit Thursina. “Ya, Allah, tunjukkanlah keadilanmu kepadaku!”

Allah pun berfirman kepada Musa, “Jika Aku menampakkan keadilan-Ku kepadamu, engkau tidak akan sabar dan tergesa-gesa menyalahkan-Ku”.
“Dengan taufik-mu”, kata Musa, “aku akan bersabar menerima dan menyaksikan keadilan-mu”.

Firman-Nya, “pergilah engkau ke sebuah mata air. Bersembunyilah engkau di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi”!

Musa pun pergi ke mata air yang ditunjukkan kepadanya. Tidak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda. Ia turun dari kudanya, mengambil air dan minum. Saat itu, ia menyimpan sekantong uang. Dengan tergesa-gesa ia pergi sehingga lupa membawa uang yang disimpannya.

Tidak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air. Ia melihat sekantong uang lalu mengambilnya dan langsung pergi.

Setelah anak itu pergi, datanglah seorang kakek buta. Ia mengambil air untuk minum, berwudhu dan sholat. Setelah si kakek selesai sholat, datanglah penunggang kuda tadi untuk mengambil uangnya yang tertinggal. Ia menemukan kakek buta itu sedang berdiri dan akan segera beranjak pergi.
“Wahai kakek tua, kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang”!

Betapa kagetnya kakek itu. Ia berkata, “Bagaimana saya dapat mengambil kantong Anda, sementara mata saya tidak dapat melihat?”

“Kamu jangan berdusta. Tidak ada orang lain disini selain dirimu”! Bentak si penunggang kuda. Setelah bersitegang, akhirnya kakek buta itu dibunuhnya. Kemudian, ia menggeledah baju si kakek, sayang ia tidak menemukan uang yang dicarinya.

Saat melihat kejadian tersebut nabi Musa protes kepada Allah SWT, “Ya Allah, hamba sungguh tidak sabar melihat kejadian ini. Namun hamba yakin Engkau Maha Adil. Mengapa kejadian itu bisa terjadi”?

Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk menjelaskan apa yang terjadi. “Wahai Musa, Allah Maha Mengetahui hal-hal gaib yang tidak engkau ketahui. Anak kecil yang mengambil kantong itu sebenarnya mengambil haknya sendiri. Dahulu, ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda, tetapi jerih payahnya tidak dibayarkan. Jumlah yang harus dibayarkan sama persis dengan yang diambil anak itu. Sementara si kakek buta adalah orang yang membunuh ayah anak kecil itu sebeluk ia mengalami kebutaan”.

Sekeranjang Air


”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS. An-Nahl/16: 125)

Alkisah, tersebutlah seorang kakek yang dikenal sangat rajin membaca Alquran setiap pagi. Dia selalu duduk di meja dapur dan membaca Alquran. Cucu laki-lakinya mencoba meniru sang kakek, dengan membaca Al-Qur’an setiap pagi.

”Kakek, saya mencoba membaca Alquran seperti Kakek, tapi saya tidak pernah bisa mengerti. Setiap saat, saya membaca untuk memahami, tapi setiap saya selesai membacanya dan menutup Alquran, saya selalu lupa lagi. Apa untungnya membaca Al-Qur’an?”

Sang kakek terdiam sejenak, dan sejurus kemudian menjawab, ”Tolong ambilkan air dari sungai dengan keranjang ini, dan bawakan Kakek sekeranjang air.”

Sang cucu pun kemudian menuruti apa yang dikatakan oleh si kakek. Dia lalu mengambil air dari sungai dengan keranjang. Namun, apa yang diperolehnya? Air yang diambilnya dengan keranjang tadi selalu merembes ke luar dan habis sebelum dirinya sampai di rumah.

Si kakek tertawa tanpa mau menolongnya. Dikatakannya kalau sang cucu harus lebih cepat bergerak lain waktu.

Benar saja. Sang cucu di lain waktu kembali mencoba mengambil air dengan keranjang dan berlari lebih cepat agar air dalam keranjang itu tidak habis sia-sia. Namun, lagi-lagi tetap saja keranjang kosong sebelum dia sampai di rumah. Kehabisan napas, sang cucu mengatakan kalau dirinya tidak mungkin membawa sekeranjang air.

Untuk memuluskan niatnya mendapatkan kecukupan air, si cucu sekali lagi mencobanya. Namun, ia kali ini mengambil sebuah ember untuk mengambil air. Lantaran tahu maksud cucunya, sang kakek langsung berkata, ”Kakek tidak mau seember air, tapi yang Kakek maui adalah sekeranjang air. Sungguh kamu tidak cukup berusaha keras, Cucuku.”

Meski tahu bahwa hal itu adalah hal yang sangat tidak mungkin, sang cucu tetap membawakan sekeranjang air dengan berlari secepat mungkin. Untuk yang terakhir kalinya, usahanya tetap tidak membuahkan hasil seperti harapannya. Air yang diambilnya dengan keranjang tersebut habis sebelum sampai ke rumah.

”Kakek…, apa yang saya lakukan ini sama sekali tidak ada gunanya!” cetus si cucu, dengan nada sedikit kesal.
Dengan lemah lembutnya, tanpa rasa amarah sang kakek itu hanya tersenyum. Ia tidak lama kemudian berujar, ”Jadi, kamu pikir, ini tidak ada gunanya? Coba kamu perhatikan keranjang ini baik-baik, Cu….”

Sang cucu memperhatikan keranjang yang dibawanya, dan untuk pertama kalinya dia tersadar, dan takjub bahwa keranjang yang ada di tangannya itu kini terlihat sangat berbeda seka¬rang. Keranjang sudah berubah, dari keranjang yang kotor menjadi keranjang yang sangat bersih sekarang, baik bagian luar maupun bagian dalamnya.

”Cucuku, itulah yang terjadi saat kita membaca Alquran. Engkau mungkin tidak dapat mengerti dan mengingat segalanya, tapi ketika membacanya, engkau akan berubah menjadi lebih bersih, baik luar maupun dalam. Itulah yang dilakukan Allah SWT untuk hidupmu.”

Hikmah yang bisa diambil dari kisah yang sederhana ini adalah bo¬leh jadi ki¬ta tidak mengerti maupun tidak memahami sama sekali arti saat kita membaca Al-Qur’an. Namun, ketika kita membacanya, tanpa kita sadari kita akan berubah,  luar dan dalam.

Mari kita berupaya untuk hijrah menjadi lebih baik, dengan men¬syu¬kuri semua nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Salah satu ungkapan rasa syukur itu adalah dengan membaca Alquran untuk memperoleh rakhmat-Nya agar kita menjadi insan yang lebih baik, lebih bersih, luar dan dalam.
Insya Allah.
Wallahualam bisawab.

Friday 15 March 2013

Kapan kita menikmati kehidupan ?



Kita meyakinkan diri kita bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik setelah kita menikah, setelah kita mempunyai anak, dan lain-lain. Lalu kita frustasi karena anak kita belum cukup dewasa, dan kita akan merasa lebih bahagia bila mereka telah dewasa; kemudian kita frustasi karena kita harus menghadapi anak umur belasan tahun, dan kita merasa akan lebih bahagia bila anak-anak telah melampaui masa remaja.

Kita berkata kepada diri kita bahwa kehidupan kita akan sempurna bila pasangan kita memiliki mobil lebih bagus, bila kita bisa pergi rekreasi, atau bila kita telah pensiun.

Yang benar adalah, tidak ada saat yang lebih baik untuk memulai hidup bahagia dari pada saat ini juga. Bila tidak sekarang, kapan lagi?


Kehidupanmu akan selalu penuh dengan tantangan-tantangan. Sebaiknya ini kau katakan kepada dirimu, lalu putuskanlah untuk berbahagia. Salah satu favoritku adalah ucapan Alfred D. Souza, ia berkata, “Sejak lama sering tampak padaku bahwa kehidupan yang sebenarnya akan segera dimulai. Tetapi selalu saja ada rintangan di jalan; ada sesuatu yang harus dikerjakan lebih dahulu, ada beberapa urusan yang belum tuntas, masih ada waktu yang harus dibaktikan, masih ada hutang yang harus diselesaikan, baru kemudian kehidupan yang sebenarnya berawal. Akhirnya, tidak seperti dugaanku, ternyata semua kesulitan dan rintangan itulah kehidupanku.”

Sudut pandang ini membantuku untuk menyadari bahwa tidak ada jalan menuju kebahagiaan. Kebahagiaan adalah proses perjalanan itu sendiri.

Oleh karena itu, hargailah saat-saat yang kau miliki sekarang. Dan hargailah lebih banyak karena kau melewatkannya bersama orang-orang yang istimewa, cukup istimewa sehingga kau bersedia melewatkan waktumu bersama mereka. Dan ingatlah, waktu tidak akan menunggu siapapun. Jangan menunggu samapi kau selesai sekolah, sampai kau kembali sekolah, sampai berat badanmu turun 10 pon, sampai berat badanmu bertambah 10 pon, sampai kau punya anak, sampai anakmu keluar dari rumah, sampai kau bekerja, sampai kau pensiun, sampai kau menikah, sampai kau bercerai, sampai malam Sabtu, sampai Minggu pagi, samapai kau dapat mobil baru atau rumah baru, samapi kredit rumah atau mobilmu lunas. 

Yakinkan dirimu, bahwa tidak ada saat yang lebih tepat daripada hari ini untuk berbahagia. Kebahagiaan adalah PERJALANAN, bukan TUJUAN.

Friday 8 March 2013

Makna Ijab Qabul


Arti dari Ijab Qobul : ''Aku terima nikahnya si dia binti Ayah si dia dengan Mas Kawinnya ............''
Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukan makna "Perjanjian/ Ikrar'' tersebut ?
''Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia dari Ayah dan Ibunya, dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku''.
Jika aku GAGAL? ''Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk
neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku.''
(HR. Muslim)


Duhai para Istri, begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya di depan Allah, dengan disaksikan para malaikat dan manusia, maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.

Monday 4 March 2013

Istriku, Berhentilah Mengeluh


Assalamu'alaikum



Bismillahirrahmanirrahiim..
Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan.
Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”

“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”

Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.
“Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”
“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku sebentar saja,”

kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh kasih sayang.

“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu. Aku bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu. Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.

Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat derajatnya.”

Sang Suami membelai Istrinya yang masih terisak menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,
“Coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya. Ada 10 WASIAT Beliau kepada Putrinya:

  1. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
  2. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
  3. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
  4. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.
  5. Wahai Fatimah ! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
  6. Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
  7. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
  8. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
  9.  Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
  10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.


Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.
Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.

Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.
Wallahu’alam bishshawab 

Wassalamu'alaikum

Saturday 23 February 2013

Kerohanian


Bagi siapa saja yang selalu telat melaksanakan Sholat dan melalaikan Sholat, maka Allah SWT akan memberikan 3 hadiah, yaitu :
  1. Sibuk tiada Henti
  2. Kurang tiada Cukup
  3. Rugi tiada Untung
Perhatikan apakah ketiga hadiah itu ada dalam diri kita masing-masing?
Bersyukurlah bahwa kita selalu diingatkan oleh Allah S.W.T. untuk melaksanakan Sholat dalam setiap Adzan yang dikumandangkan.
(dari : Ust. Yusuf Mansyur “Benahi Sholat Kita”)

Seorang anak laki-laki tuna netra duduk di tangga sebuah bangunan dgn sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: saya buta, tolong saya.
Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.

Seorang pria berjalan melewati anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis barisan kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dpt melihat apa yang baru ia tulis.

segera sesudahnya, topi itupun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya,
Apakah Bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi, apa yang Bapak tulis?

Pria itu berkata, saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda. Apa yang saya tulis adalah Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.

Bukankah tulisan yang pertama dan kedua sama saja?
Tentu arti kedua tulisan itu sama yaitu bahwa anak itu buta.
Tetapi tulisan yang pertama hanya bilang bahwa anak itu buta. Sedangkan tulisan yang kedua mengatakan pada orang-orang bahwa mereka sangat beruntung dapat melihat.

Pesan moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah bersyukurlah untuk segala yang kau miliki. 
Jadilah kreatif, inovatif. 
Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif.
Hal terindah adalah melihat seseorang tersenyum.
Tapi akan lebih indah jika mengetahui bahwa engkau adalah alasan di belakangnya

sumber : http://rohis.sman1pramb-yog.sch.id/

Wednesday 20 February 2013

Menjadi Guru Professional



Guru adalah peran yang sangat penting dalam peradaban manusia. Guru menjadi pencetak generasi penerus umat manusia. Guru mengajar dengan asal-asalan dan tidak profesional beresiko menghasilkan generasi penerus yang rusak dan selanjutnya akan menghancurkan peradaban masyarakat. Sehingga guru yang profesional mutlak diperlukan.

Selain itu, dari sudut pandang Islam, profesionalisme adalah keharusan bagi tiap profesi dan pengampu amanah. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Jika urusan diserahkan pada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”. Maka sebagai muslim, selayaknya kita berusaha profesional dalam setiap urusan termasuk jika kita berprofesi sebagai guru.



1.      Meluruskan Niat
Dalam konsep Islam, niat adalah hal yang penting dalam setiap pekerjaan (amal), apakah itu amal ibadah, amal keseharian, maupun profesi. Rasulullah bersabda: “Amal-amal itu hanya bergantung kepada niatnya dan setiap orang yang beramal hanya akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya” (Riyadhus-Shalihin Bab I Hadits 1). Oleh karena itu, sebagai muslim kita harus meluruskan niat kita, termasuk dalam profesi kita sebagai guru. Niatkan hanya lillahi Ta’ala. Dengan niat yang ikhlas hanya untuk mencari redha-Nya, secara sukarela kita akan berusaha untuk meningkatkan kualitas pengajaran kita. Karena kita yakin bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk persembahan kepada Alloh sehingga kita mempersembahkan apa yang terbaik bagi kita.


2.      Membetulkan Motivasi
Motivasi yang paling baik, sepengetahuan saya adalah melakukan sesuatu untuk aktualisasi diri. Secara sederhana, aktualisasi diri dirumuskan dalam kalimat: “do what you love and love what you do” atau “lakukanlah apa yang kamu sukai dan sukailah apa yang kamu lakukan”. Artinya, pekerjaan terbaik yang kita tekuni adalah yang kita sukai. Maka, sebelum memasuki profesi guru ada baiknya kita nilai, apakah kita mencintai kegiatan mengajar dan mendidik. Jika tidak sebaiknya kita tidak berkecimpung di profesi pendidikan.
Tetapi jika kita memang memiliki tekat untuk menjadi seorang guru atau pendidik, atau misalnya kita sudah terlanjur berkecimpung di profesi guru, maka kita bisa berusaha sedikit demi sedikit mencintai kegiatan mendidik dan mengajar tersebut. Para leluhur kita di Jawa meyakini bahwa rasa cinta itu bisa dipelajari. Kata mereka, “Witting tresna jalaran saka kulina” atau artinya adalah “Cinta itu datang karena karena sudah terbiasa/mengenal”. Maka kita bisa mulai mencari tahu apa keuntungan kegiatan mengajar dan mendidik bagi kita, apa manfaatnya bagi orang lain, kemudian kita berdoa kepada Alloh agar menjadikan kita mencintai kegiatan mengajar. InsyaAlloh dengan usaha, lama kelamaan akan tumbuh rasa cinta pada profesi pendidikan.
Kenapa perlu rasa suka pada profesi guru jika ingin menjadi guru yang profesional? Karena jika kita telah suka pada suatu hal, kita akan sukarela mempersembahkan yang terbaik bagi hal tersebut. Jika kita suka mengajar, kita akan secara sukarela berusaha untuk mengajar dengan baik. Selain itu, jika kita menemukan kesulitan, kita tidak akan mudah patah semangat. Sehingga kita terus melakukan peninggakatan kualitas pengajaran menuju profesionalisme.


3.      Mempelajari Materi Ajar Tanpa Henti
Menjadi guru bukan berarti berhenti dari belajar, terlebih materi yang diajarkan. Sebagai guru kita harus meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita tentang materi yang kita ajarkan. Jika guru paham betul materi ajarnya, ia akan lebih mudah mencari penjelasan yang gamblang tetapi sederhana kepada muridnya. Selain itu guru yang faham betul meteri ajarnya akan mudah mencari perumpamaan-perumpaan nyata untuk mempermudah penjelasannya kepada murid. Murid tentu akan lebih mudah menangkap penjelasan yang sederhana daripada penjelasan yang njelimet.
Selain itu, guru juga harus mengikuti perkembangan-perkembangan terkini tentang materi yang diajarkannya (updating). Updating perkembangan terbaru tentang ilmu yang diajarkan akan meningkatkan dan memperdalam pemahaman guru tentang ilmu tersebut. Pengetahuan yang up to date juga akan menghindarkan guru dari penjelasan yang salah kepada murid. Selain itu, saat murid mencari bahan materi yang diajarkan dari sumber selain guru, misal dari internet atau dari buku, ia tidak akan menemukan penjelasan yang bertentangan dengan penjelasan gurunya.


4.      Menerapkan Materi Ajar Dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengamalkan materi ajar maksudnya adalah menerapkan apa yang diajarkan kepada murid dan esensi ilimu tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari guru. Misal seorang guru yang mengajarkan PPKN, maka dalam kehidupan sehari-harinya guru tersebut harus menerapkan tenggang rasa, naisonalisme, kesadaran akan hak dan kewajiban. Mungkin ada pertanyaaan, lalu bagaimana dengan guru yang mengajarkan matematika? Yang perlu ia terapkan, selain melakukan penghitungan yang benar, juga mengenai cara berfikir matematis yang rasional, cara memecahkan masalah yang dalam matematika menggunakan jalan tertentu dengan runut dan terukur, dll.
Ilmu yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari akan melekat pada diri orang yang mengamalkannya tersebut, dalam istilah orang Jawa disebut ngelmu. Selain itu, penerapan ini juga akan menambah luas pemahaman dan kecintaan diri kepada ilmu yang diajarkan. Dengan kecintaan pada ilmu, guru akan secara senang menjelaskan ilmunya kepada murid dengan metode terbaik. Pemahaman yang luas akan sangat membantu guru dalam menjelaskan ilmu yang diajarkannya kepada murid. Selain itu, pengalaman dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi contoh nyata bagi murid dan contoh adalah pola pengajaran yang paling baik.


5.      Mempelajari Metode Mengajar Yang Efektif
Para ahli pendidikan telah menemukan dan mengemukakan berbagai metode pengajaran yang efektif. Metode pengajaran yang baik ini tidak hanya terbatas pada metode pengajaran di dalam kelas, tetapi juga cara menjelaskan yang efektif (face to face), cara menjawab pertanyaan murid dengan efektif, cara mengoreksi kesalahan yang efektif, dll. Seorang guru yang ingin menjadi profesional tentulah perlu untuk mempelajari metode-metode ini dan menerapkannya di dalam kelasnya atau dalam situasi lain saat mengajar kepada murid-muridnya. Cara mengajar, mengatur situasi kelas, mengoreksi yang efektif, dll telah banyak dibahas di bidang ilmu Psikologi Pendidikan dan banyak buku atau artikel yang beredar tentang hal tersebut.


6.      Mempelajari Murid Yang Diajar
Selain perlu mempelajari metode ajar yang baik, guru juga perlu mempejari aspek-aspek murid yang ia ajar. Pengenalan murid ini baik secara umum maupun secara individu/personal. Misal, seorang guru yang mengajar anak-anak remaja perlu tau semua aspek psikologis remaja secara umum, selain itu ia juga perlu mengenal karakter dan sifat masing-masing murid yang ia didik. Pengenalan ini akan lebih memudahkan guru dalam memilih metode interaksi, metode penjelasan, metode menjawab, saat ia berhadapan dengan muridnya. Selain itu, pengenalan ini akan lebih memudahkan guru dalam mengimproviasi teori metode mengajar efektif yang mungkin kurang cocok diterapkan pada muridnya dan ia bisa menemukan metode yang lebih efektif untuk mengajar murid-murinya.


7.      Memperhatikan Akhlak Murid
Ilmu tanpa moral adalah buta. Pendidikan yang tidak mengindahkan akhlak peserta didik akan menghasilkan generasi penerus yang berpotensi menghancurkan peradaban masyarakat. Generasi yang suka minteri atau orang pintar yang membodohi orang lain untuk kepentingannya sendiri juga lahir dari pendidikan yang hanya mementingkan prestasi tanpa mengindahkan akhlak peserta didik. Maka, sebagai pendidik, guru perlu memperhatikan akhlak peserta didiknya. Tidak perduli materi ajarnya, apakah guru matematika, sejarah, fisika, guru tetap harus memperhatikan akhlak muridnya.
Selain itu, guru tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan materi ajar semata. Guru, jika ingin disebut profesional juga bertanggung jawab tentang  kualitas penangkapan materi ajar oleh murid atau tingkat pemahaman murid. Imam Waqi’, guru Imam Syafi’i, rahimahumalloh mengajarkan Imam Syafi’i bahwa ilmu adalah cahaya Alloh yang tidak akan dianugerahkan kepada pelaku maksiat. Artinya, orang yang berakhlak jelek tidak akan mendapatkan ilmu dengan sempurna. Ia mungkin mendapatkan pengetahuan tetapi ia tidak akan menangkap esensi ilmu yang dipelajarinya. Oleh karena itu penting bagi guru untuk memperhatikan akhlak muridnya. Memperhatikan tidak hanya mengawasi tetapi juga mendidikkan akhlak terpuji dan membetulkan jika terdapat akhlak tidak terpuji.


8.      Menerapkan 7 Kiat di Atas
Langkah terkahir dan paling penting adalah menerapkan 7 kiat tersebut di atas setiap hari. Ilmu tanpa amal/penerapan seperti pohon tanpa buah, artinya kita tidak akan mendapatkan manfaat dari ilmu tersebut. Maka, setelah mengetahui kiat-kiat tersebut, kita harus segera menerapkannya. Mungkin di awal-awal kita akan merasa susah dan canggung. Mungkin juga saat awal menerapkan kiat tersebut kita akan melakukan berberapa kesalahan. Itu biasa sebagai proses belajar. Setelah terbiasa melakukan kiat-kita tersebut, Insya Allah akan dirasakan manfaatnya. Aamiin...
Semoga bermanfa'at..

Monday 11 February 2013

Seputar Kerudung


Ada seorang Doktor Perempuan berkebangsaan asing (non Arab) yang berhijab menjawab dengan mudah dan cerdas, ketika ditanya tentang kerudung dan baju kurung 

Sesungguhnya manusia pada masa zaman purba adalah telajang.
Dengan bekembangnya pemikiran melewati berbagai zaman, maka manusia mulai memakai pakaian, hingga seperti yang saya pakai sekarang. 
Dan apa yang saya pakai adalah puncak pemikiran, dan tingkatan tertinggi yang telah dicapai manusia setelah melalui berbagai masa dan bukanlah bentuk keterbelakangan. Adapun "buka-bukaan" adalah bentuk keterbelakangan dan kemunduran pemikiran manusia ke zaman purba.
Kalau seandainya "buka-bukaan" adalah bentuk kemajuan, maka yang paling maju adalah binatang!"




Friday 8 February 2013

Kuliah




Sebuah keinginan yang timbul dari diri saya pribadi.
Dalam hati bertanya, “kenapa harus kuliah?”
Sedikit ada jawaban, “untuk melajutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”
Sejak saat itulah, saya berniat, untuk kuliah, entah itu kapan tercapainya yang penting saya harus kuliah.

Paham yang berkembang di masyarakat sekarang ini adalah :
“Kuliah, biar mudah cari kerja.”
“Kamu kuliah, biar bisa kerja kerja di kantor.”
Dan seterusnya.

Tapi untuk diri saya pribadi, kuliah adalah untuk menambah pengalaman hidup saja. 
Karena saya percaya, dengan bertambahnya pengalaman, hidup seseorang akan sedikit berbeda dibanding mereka yang berpengalaman sedikit.

Ya, hanya untuk mencari atau menambah pengalaman saja.
Bukan untuk mencari nilai
Bukan untuk agar dipandang orang
Juga bukan untuk agar dihargai


Tetap satu tujuan,
MENAMBAH PENGALAMAN.

Monday 4 February 2013

Tujuan Kuliah


Sebenarnya untuk apa si kita harus kuliah?
Melihat dari program pendidikan perkuliahan yang terus menerus mengembangkan kualitas pendidikannya dan meningkatkan mutu sumber daya manusia yang professional untuk pemenuhan kebutuhan dunia kerja atau universitas menjadi sebuah jembatan keberhasilan seseorang.
Selain menjadi sebuah lembaga pendidikan yang mencetak sdm-sdm yang professionalisme untuk menjawab tantangan di era globalisasi sekarang ini. Lembaga pendidikan tidak hanya menghasilkan lulusan-lulusan yang siap pakai, tetapi lebih meningkatkan kemampuan dan keahlian seseorang dalam melihat peluang usaha dan perkembangan bisnis. Dengan visi dan misi ikut mencerdaskan kehidupan anak bangsa oleh sebab itulah, lembaga pendidikan menjadi tempat proses belajar dan melatih kepribadian seseorang.
Pentingnya kuliah...

Banyak sekali yang kalian dapat dari kuliah. Diantarannya ;
  • Kalian mempunyai kemampuan yang handal dan profesional,
  • Kalian mempunyai kemampuan daya nalar, daya analisis dan daya pikir yang tinggi,
  • Kalian mempunyai kemampuan dan keahlian yang mantap dalam penguasaan ilmu-ilmu,
  • Secara umum kalian mempunyai sikap jujur, disiplin tinggi, rajin, bertanggung jawab, beretika dan sebagainya.

Kalau kalian mau tahu tujuan kuliah sebenarnya adalah mempersiapkan dan membangun masa depan yang lebih baik. Jelasnya setelah lulus kuliah kalian memiliki gelar sarjana, punya pekerjaan yang jelas, penghasilan yang cukup, dapat membantu orang tua, adik, saudara atau orang lain serta hidup bahagia dan sejahtera. (".)

Sumber : http://mudaerscommunity.blogspot.com/

Beberapa Alasan Mengapa Harus Kuliah



Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau kuliah tentunya adalah idaman setiap orang. Meskipun tidak semua berfikiran seperti itu, namun mayoritas. Pendidikan yang semakin tinggi tentu dalam masyarakat umum lebih dipandang dan “terjamin”. Apalagi sebagai  orang tua, memiliki anak yang kuliahan hingga menyandang status “Sarjana” adalah idaman sekaligus kebanggan  yang tak ternilai harganya.

Begitupun dengan mereka calon dan telah menjadi mahasiswa, ada ketertarikan tersendiri sebagai seorang anak kuliahan.  Bukan hanya untuk belajar dan menerima segudang tugas dari para dosen, namun lebih dari itu lagi. Menjadi anak kuliahan memiliki “nilai lebih”.
Menemukan dan mengalami hal-hal baru dalam dinamika kampus yang penuh dengan gejolak akademis dan non akademis yang menantang. Ketertarikan untuk menjadi anak kuliahan, memang tak sekadar hanya untuk mengejar cita-cita semata, ada 7 alasan mendasar mengapa seseorang ingin kuliah, yaitu;

1.      Mencari Pekerjaan. 
Alasan ini paling utama dan  mendominasi seseorang kuliah. Bahkan dalam  persespsi mahasiswa, kuliah membantu untuk memperoleh pekerjaan, meskipun nantinya pekerjaanya terkadang tak sejalan  dengan keilmuan yang digeluti dalam perguruan tinggi sebelumnya. Ini lumrah terjadi dilapangan, pada intinya ingin dapat kerja dan bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Belum lagi beberapa  kampus belakangan ini di media mempromosikan dan menyatakan siap untuk menghasilakn sarjanan yang siap kerja, dengan beragam jaringan lapangan kerja yang tersebar di perusahaan dalam negeri mapun luar negeri.

 2.      Meningkatkan SDM
Kuliah untuk belajar dan mau meningkatkan sumberdaya manusia, bagi sebagian mahasiswa saat ini menjadi prioritas kedua setelah posisi pertama diatas yang mendominasi versi saya pribadi. Jarang terdengar orang kuliah saat ini benar-benar ingin mau  meningkat SDM (belajar dengan serius) dan ilmunya bisa bermanfaaat untuk masyarakat.
Mahasiswa saat ini memang cenderung pragmatis, meskipun ada, itupun bisa di hitung dengan jari. Individualis dan egois, dua sisi sifat ini telah membentuk karakter manusia yang namanya mahasiswa.
3.        Status Sosial
kuliah bagi sebagian masyarakat  yang mampu atau berduit tentu merupakan sebuah simbol dan lambang “kemampuan”. Kuliah yang masih dipersepsikan sebagai  pendidikan  tinggi dengan biaya mahal plus fasilitas pelengkap lainnya, adalah kebanggaan dan kepuasan teresediri   bagi si Orang tua dan Si mahasiswa. Bahkan ada yang dengan jor-joran “mempublikasikan”  sanak keluarga ataupun anak sendiri kuliah sampai keluar negeri.

 4.      Berorganisasi.
Ini pun menjadi pertimbangn yang cukup besar, mengapa seseoraang semangat untuk kuliah. Selain untuk menjalankan aktivitas perkuliahan yang formal, kegiatan ekstra atau organisasi untuk mengisi  waktu luang sangat memberikan kontribusi besar terhadap mahasiswa bersangkutan.
Bahkan bagi mahasiswa yang aktif dan serius menekuni organisasi, mampu  dan bisa menjadi  modal sekaligus jaminan ketika terjun di lapangan untuk memperoleh pekerjaan .

 5.      Mencari Relasi
Kuliah selain berhadapan dengan orang dengan yang berasal dari beragam daerah, suku, Ras, Agama, kuliah juga sarana tepat untuk mencari relasi baru. Terkadang kampus di jadikan ruang strategis dalam membangun jaringan, yang bertujuan untuk mengenal satu sama lainnya yang nantinya akan mengarah pada sebuah tujuan pasti .
Semakin banyak memiliki teman(relasi) semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan untuk mencari beragam informasi yang dibutuhkan oleh Si mahasiswa dikemudian hari. Apalagi saat ini, pertumbuhan jejaring sosial yang semakin merebak dikalangan mahasiswa. Dengan  mudah membuat sebuah komunitas di halaman Facebook, dan saling berinteraksi satu sama lain dengan beragam tujuan, dari membicarakan aktivitasnsehari-hari hingga tawaran pekerjaan, sangat membantu bukan!

6.      Partisifasi
Bagi pelajar yang baru melanjutankan ke jenjang PT, bahkan nyaris tak meiliki tujuan kenapa harus kuliah sebenarnya hanyalah untuk menghindar dari pekerjaan rumah ataupun belum siap menacri lapangan pekerjaan. Terkadang mahasiswa seperti ini hanyalah sekadar ikut-ikutan(partisifasi).
Kuliah hanya dijadikan sebagai trenseter, gagah-gahan dan biar dianggap keren(intelek), padahal dalam hati kecil begitu menentangnya. Mahasiswa seperti ini cenderung hanya menghabur-hamburkan uang dan suka berfoya-foya.

7.      Cari Jodoh  
Tak bisa  dipungkiri memang, meskipun sebagian mahasiswa malu untuk menyatakan tujuan kuliah mereka   sebagai ajang untuk  cari jodoh namun sudah banyak bukti yang telah lulus dari PT, akhirnya menjalin hubungan serius dan menindaklanjuti kejenjnag yang lebih serius(menikah).
 Ini fakta yang berbicara, menjalin asmara sesama anak kuliahan adalah hal objektif bisa kita saksikan. Mungkin karena sudah merasa cocok dan satu pandangan.


Sumber : http://kotakinformasi.wordpress.com/

Mudah Cari Kerja Dengan Kuliah?



Beberapa hari yang lalu ada seorang kawan berkata demikian kepada saya: “Apa sih gunanya kau kuliah? ngabisin duit dan waktu aja, nyatanya setelah tamat nanti toh kau susah dapat kerjaan juga. Lihat saja tiap tahunnya ribuan sarjana diwisuda,padahal lowongan kerja yang tersedia hanya sedikit”. Kata-kata inilah yang diutarakan kawan saya itu kepada saya. Kawan saya itu memang tidak anak kuliahan seperti saya tetapi kawan itu setelah tamat SMA memilih menjadi petani di kampung dan 2 tahun kemudian dia menikah.



Dari perkataan kawan saya tadi, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak anggapan masyarakat, bahwa kuliah itu hanya untuk mencari gelar dan kerja. Kuliah itu Hanya sebagai formalitas agar mudah dapat kerja di instansi pemerintah maupun swasta. Ketika banyak orang berbicara seperti itu, hati saya seperti berdegup, berusaha berkata lain, bahwa bukan seperti itulah seharusnya tujuan kita kuliah. Jika pekerjaan dijadikan niat atau alasan mendasar memilih untuk kuliah,saya merasa seakan-akan ilmu yang kita cari hanya berorientasi pada pekerjaan yang berujung materi semata.



Saya berkeyakinan anggapan-anggapan masyarakat bahwa tujuan kuliah itu hanya untuk mudah dapat kerja, anggapan-anggapan inilah yang menjadi penyebab banyaknya isu – isu jual beli ijazah secara “instan” yang marak diperbincangkan di berbagai media massa. mereka bisa membeli ijazah dengan permintaan gelar yang dipilih dengan harga yang tinggi. Dan tidak harus menghadiri kuliah secara intensif, mereka bisa lulus juga dengan nilai yang bagus. Hal ini didasari karena banyak permintaan instansi pemerintah maupun swasta membuka lapangan pekerjaan dengan persyaratan lulusan sarjana. Untuk kenaikan pangkat atau jabatan saja juga membutuhkan lulusan gelar magister atau apapun.



Tujuan Mahasiswa Kuliah
Mahasiswa merupakan maha pencari ilmu dan dituntut untuk mengabdi kepada masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya di lingkungan masyarakat. Inilah merupakan hakikat kuliah yang sebenarnya. Perlu disadari saja, tujuan kuliah adalah bukan hanya untuk mencari pekerjaan ataupun mencari gelar yang bergengsi. Tetapi, disini kita dituntut untuk lebih aktif dalam mengamalkan ilmunya ke dunia masyarakat. Karena di dalam dunia masyarakat, mahasiswa merupakan motor yang berperan aktif dalam menghidupkan kegiatan di lingkungan masyarakat. Mahasiswa juga dipandang oleh masyarakat sebagai orang yang berintelektual dan bermoral.
Ironisnya, anggapan seperti itu hilang di mata masyarakat. Anggapan masyarakat saat ini adalah kuliah itu sebagai formalitas untuk mencari pekerjaan. Di zaman sekarang juga banyak mahasiswa (mungkin termasuk saya sendiri) yang membuang ilmu pengetahuan yang sebenarnya bisa banyak kita dapatkan. Kita melewati hari-hari kita dengan kegiatan yang tidak menambah ilmu pengetahuan. Mahasiswa banyak yang bermain-main di kos-kosan atau di rumahnya dibanding menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dengan membaca buku.



Sehingga kita menjadi mahasiswa yang hanya sekedar kuliah, mengerjakan tugas dan lulus, sehingga selama kita kuliah, ilmu yang didapat tidak bermanfaat. Sehingga Tidak dipungkiri, mahasiswa seperti inilah yang setelah lulus kuliah akhirnya menjadi pengangguran juga. Ada juga yang bekerja, tetapi tidak sesuai dengan jurusan yang diambilnya.
Hal yang seharusnya dilakukan oleh kita sebagai mahasiswa di kos atau rumah kita setelah pulang dari kampus adalah menambah pengetahuan terhadap materi yang telah diajarkan di kampus. Misalnya, jika di kampus dosen mengajarkan materi kuliah study kelayakan bsinis, maka setelah kelas tersebut, kita sebagai mahasiswa hendaknya mencari literatur-literatur lain yang menyangkut materi kuliahnya.
Seharusnya itulah yang harus dilakukan oleh kita sebagai mahasiswa. Tapi tidak banyak dari kita yang mendalami bidang keilmuan / jurusannya. Kita malah cenderung main game, main gitar, nonton film di komputer / laptop, nonton televisi (yang acaranya cinta-cintaan mulu atau musik-musikan mulu), ngegosip, dan lain-lainnya. Kita sering melakukan kegiatan yang tidak menunjang kita untuk menjadi ahli di bidang keilmuan kita. Bahkan pengetahuan yang seharusnya kita dapat dari dosen di kelas, tidak kita dengarkan, malah menggosip dengan teman sebelah. Betul-betul tidak berkualitas. Pantas saja sarjana di Indonesia banyak yang menganggur. Kita tidak memanfaatkan waktu-waktu di perkuliahan untuk mendalami bidang keilmuan kita.


Dan pada akhirnya, seperti kata orang bijak: “semua adalah pilihan“. Semua ada plus dan minusnya sendiri. Semua kembali ke diri kita, bagaimana memilih jalan yang sesuai dengan hati nurani. Tetapi alangkah baiknya perlu kita sadari bahwa tujuan utama kita untuk kuliah adalah mencari ilmu dengan ikhlas dan sungguh – sungguh. Bukan untuk mencari titel atau gelar yang bergengsi ataupun mencari pekerjaan. apapun yang kita peroleh, mudah-mudahan ilmu tersebut akan bermanfaat selamanya.

Sumber : http://muda.kompasiana.com/

Sunday 3 February 2013

Kerja Sambil Kuliah


Bayangkan Anda harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan, ditambah mengerjakan seabregtugas  kuliah, memang bisa jadi satu alasan yang membuat Anda berpikir 2 kali untuk kuliah.Boro-boro berpikir untuk menambah gelar di belakang nama, untuk mengasah keterampilan lewat kursus atau training saja belum tentu sempat. Apalagi jika status Anda sudah menikah dan memiliki anak! Menurut Rhenald Kasali, Ketua Program Magister Manajemen FEUI, cemas tidak bisa membagi waktu antara kerja dan kuliah, plus keluarga, bukanlah masalah yang tidak bisa dicari solusinya. “Keuntungan melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi adalah investasi jangka panjang untuk karir Anda. Memang stress bisa muncul saat menjalaninya. Tapi, dengan disiplin diri dan kecermatan membagi waktu, Anda pasti bisa melewatinya dengan baik, “ tegasnya. Berikut ini tipsanda.com akan memberikan tips agar Anda sukses bekerja sambil kuliah:

1. Kesiapan Diri. Cobalah bertanya pada diri sendiri, apakah Anda memiliki keinginan untuk menjawab kebutuhan mas depan. Jika Anda yakin, go for it!

2. Cari Dukungan Lingkungan. Poin ini sangat penting dalam membantu Anda ketika kuliah. Dukungan lingkungan di sini adalah dari lingkungan kerja Anda. Sampaikan rencana Anda secara terbuka pada atasan Anda. Selain bisa mendapat dukungan moril, beberapa perusahaan juga ada yang memberikan dukungan financial. Tentnunya, ada upaya tak and give. Misalnya, perusahaan akan sangat diuntungkan bila karyawan memiliki kemampuan lebih, memilik pengetahuan unggul. Secara tidak langsung, hal ini dapat memajukan perusahaan. Lantas bagaimana dengan orang tua, suami/istri atau anak? Asal tahu saja, pengerian dan dukungan keluarga sangat membantu Anda untuk menyelesaikan kuliah.

3. Dukungan Finansial. Yang harus dpenuhi bukan hanya biaya pendidikan, tapi juga biaya lain, seperti buku, jurnal, bacaan pendukung, peralatan kuliah, laptop, kalkulator. Jangan sampai kuliah putus di tengah jalan gara-gara anggaran tak mencukupi. Ukur dulu kemampuan, tapi jangan pernah merasa rugi. Investasu ini yang pasti akan kembali.

4. Siap Belajar. Ketika kembali kuliah, perispan diri untuk kembali belajar dan membuat tugas. Misalnya, bila ingin memilih bidang bisnis, tambahlah pengetahuan Anda tentang bisnis dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bisnis sedini mungkin. Jangan menunggu sampaik Anda masuk kuliah

5. Siapkan Mental. Pekerjaan dan kuliah sama-sama menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Apabila persiapa mental kurang, putus sekolah di tengah jaln sangat mungkin terjadi. Mulailah pula belajar untuk trebuka terhadap argumentasi orang lain, bersaing secara sehat, serta berbagi dan bekerja sama.

6.  Bijak Membagi Waktu. Anda perlu membuat rencana 2 atau 3 langkah ke depan. Artinya, bila ada waktu, mulailah mencicil tugas-tugas Anda sebelum ‘jatuh tempo’. Sehingga bila di tengah jlan menghadapi halangan (karena ada tugas luar kota yang tak dapat ditinggalkan, atau ada keluarga yang sakit), tetap dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Bila Anda bisa membaca buku dalam perjalanan ke kantor atau mengerjakan latihan atau kuis sewaktu makan siang, lakukanlah, atau Anda mencari waku untuk belajar, saat anak-anak menonton tv. Hari-hari libur juga dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas, tentunya setelah anak-anak mendapatkan perhatian.  Prinsipnya, gunakan waktu seefektif mungkin dan minta pengertian pada keluarga Anda.

7. Refreshing. Waktu libur pun sebaiknya dipikirkan dengan baik, Meski hari-hari Anda dipadati oleh jadwal kuliah dan aktivaitas kantor, sebisa mungkin, jangan abaikan waktu untuk berisitirahat atau memanjakan diri Anda. Hal ini cukup efektif untuk meng-charge motivasi dan semangat Anda.

Sumber : http://tipsanda.com/