Search

Monday 4 February 2013

Beberapa Alasan Mengapa Harus Kuliah



Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau kuliah tentunya adalah idaman setiap orang. Meskipun tidak semua berfikiran seperti itu, namun mayoritas. Pendidikan yang semakin tinggi tentu dalam masyarakat umum lebih dipandang dan “terjamin”. Apalagi sebagai  orang tua, memiliki anak yang kuliahan hingga menyandang status “Sarjana” adalah idaman sekaligus kebanggan  yang tak ternilai harganya.

Begitupun dengan mereka calon dan telah menjadi mahasiswa, ada ketertarikan tersendiri sebagai seorang anak kuliahan.  Bukan hanya untuk belajar dan menerima segudang tugas dari para dosen, namun lebih dari itu lagi. Menjadi anak kuliahan memiliki “nilai lebih”.
Menemukan dan mengalami hal-hal baru dalam dinamika kampus yang penuh dengan gejolak akademis dan non akademis yang menantang. Ketertarikan untuk menjadi anak kuliahan, memang tak sekadar hanya untuk mengejar cita-cita semata, ada 7 alasan mendasar mengapa seseorang ingin kuliah, yaitu;

1.      Mencari Pekerjaan. 
Alasan ini paling utama dan  mendominasi seseorang kuliah. Bahkan dalam  persespsi mahasiswa, kuliah membantu untuk memperoleh pekerjaan, meskipun nantinya pekerjaanya terkadang tak sejalan  dengan keilmuan yang digeluti dalam perguruan tinggi sebelumnya. Ini lumrah terjadi dilapangan, pada intinya ingin dapat kerja dan bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Belum lagi beberapa  kampus belakangan ini di media mempromosikan dan menyatakan siap untuk menghasilakn sarjanan yang siap kerja, dengan beragam jaringan lapangan kerja yang tersebar di perusahaan dalam negeri mapun luar negeri.

 2.      Meningkatkan SDM
Kuliah untuk belajar dan mau meningkatkan sumberdaya manusia, bagi sebagian mahasiswa saat ini menjadi prioritas kedua setelah posisi pertama diatas yang mendominasi versi saya pribadi. Jarang terdengar orang kuliah saat ini benar-benar ingin mau  meningkat SDM (belajar dengan serius) dan ilmunya bisa bermanfaaat untuk masyarakat.
Mahasiswa saat ini memang cenderung pragmatis, meskipun ada, itupun bisa di hitung dengan jari. Individualis dan egois, dua sisi sifat ini telah membentuk karakter manusia yang namanya mahasiswa.
3.        Status Sosial
kuliah bagi sebagian masyarakat  yang mampu atau berduit tentu merupakan sebuah simbol dan lambang “kemampuan”. Kuliah yang masih dipersepsikan sebagai  pendidikan  tinggi dengan biaya mahal plus fasilitas pelengkap lainnya, adalah kebanggaan dan kepuasan teresediri   bagi si Orang tua dan Si mahasiswa. Bahkan ada yang dengan jor-joran “mempublikasikan”  sanak keluarga ataupun anak sendiri kuliah sampai keluar negeri.

 4.      Berorganisasi.
Ini pun menjadi pertimbangn yang cukup besar, mengapa seseoraang semangat untuk kuliah. Selain untuk menjalankan aktivitas perkuliahan yang formal, kegiatan ekstra atau organisasi untuk mengisi  waktu luang sangat memberikan kontribusi besar terhadap mahasiswa bersangkutan.
Bahkan bagi mahasiswa yang aktif dan serius menekuni organisasi, mampu  dan bisa menjadi  modal sekaligus jaminan ketika terjun di lapangan untuk memperoleh pekerjaan .

 5.      Mencari Relasi
Kuliah selain berhadapan dengan orang dengan yang berasal dari beragam daerah, suku, Ras, Agama, kuliah juga sarana tepat untuk mencari relasi baru. Terkadang kampus di jadikan ruang strategis dalam membangun jaringan, yang bertujuan untuk mengenal satu sama lainnya yang nantinya akan mengarah pada sebuah tujuan pasti .
Semakin banyak memiliki teman(relasi) semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan untuk mencari beragam informasi yang dibutuhkan oleh Si mahasiswa dikemudian hari. Apalagi saat ini, pertumbuhan jejaring sosial yang semakin merebak dikalangan mahasiswa. Dengan  mudah membuat sebuah komunitas di halaman Facebook, dan saling berinteraksi satu sama lain dengan beragam tujuan, dari membicarakan aktivitasnsehari-hari hingga tawaran pekerjaan, sangat membantu bukan!

6.      Partisifasi
Bagi pelajar yang baru melanjutankan ke jenjang PT, bahkan nyaris tak meiliki tujuan kenapa harus kuliah sebenarnya hanyalah untuk menghindar dari pekerjaan rumah ataupun belum siap menacri lapangan pekerjaan. Terkadang mahasiswa seperti ini hanyalah sekadar ikut-ikutan(partisifasi).
Kuliah hanya dijadikan sebagai trenseter, gagah-gahan dan biar dianggap keren(intelek), padahal dalam hati kecil begitu menentangnya. Mahasiswa seperti ini cenderung hanya menghabur-hamburkan uang dan suka berfoya-foya.

7.      Cari Jodoh  
Tak bisa  dipungkiri memang, meskipun sebagian mahasiswa malu untuk menyatakan tujuan kuliah mereka   sebagai ajang untuk  cari jodoh namun sudah banyak bukti yang telah lulus dari PT, akhirnya menjalin hubungan serius dan menindaklanjuti kejenjnag yang lebih serius(menikah).
 Ini fakta yang berbicara, menjalin asmara sesama anak kuliahan adalah hal objektif bisa kita saksikan. Mungkin karena sudah merasa cocok dan satu pandangan.


Sumber : http://kotakinformasi.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment