Search

Friday 15 March 2013

Kapan kita menikmati kehidupan ?



Kita meyakinkan diri kita bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik setelah kita menikah, setelah kita mempunyai anak, dan lain-lain. Lalu kita frustasi karena anak kita belum cukup dewasa, dan kita akan merasa lebih bahagia bila mereka telah dewasa; kemudian kita frustasi karena kita harus menghadapi anak umur belasan tahun, dan kita merasa akan lebih bahagia bila anak-anak telah melampaui masa remaja.

Kita berkata kepada diri kita bahwa kehidupan kita akan sempurna bila pasangan kita memiliki mobil lebih bagus, bila kita bisa pergi rekreasi, atau bila kita telah pensiun.

Yang benar adalah, tidak ada saat yang lebih baik untuk memulai hidup bahagia dari pada saat ini juga. Bila tidak sekarang, kapan lagi?


Kehidupanmu akan selalu penuh dengan tantangan-tantangan. Sebaiknya ini kau katakan kepada dirimu, lalu putuskanlah untuk berbahagia. Salah satu favoritku adalah ucapan Alfred D. Souza, ia berkata, “Sejak lama sering tampak padaku bahwa kehidupan yang sebenarnya akan segera dimulai. Tetapi selalu saja ada rintangan di jalan; ada sesuatu yang harus dikerjakan lebih dahulu, ada beberapa urusan yang belum tuntas, masih ada waktu yang harus dibaktikan, masih ada hutang yang harus diselesaikan, baru kemudian kehidupan yang sebenarnya berawal. Akhirnya, tidak seperti dugaanku, ternyata semua kesulitan dan rintangan itulah kehidupanku.”

Sudut pandang ini membantuku untuk menyadari bahwa tidak ada jalan menuju kebahagiaan. Kebahagiaan adalah proses perjalanan itu sendiri.

Oleh karena itu, hargailah saat-saat yang kau miliki sekarang. Dan hargailah lebih banyak karena kau melewatkannya bersama orang-orang yang istimewa, cukup istimewa sehingga kau bersedia melewatkan waktumu bersama mereka. Dan ingatlah, waktu tidak akan menunggu siapapun. Jangan menunggu samapi kau selesai sekolah, sampai kau kembali sekolah, sampai berat badanmu turun 10 pon, sampai berat badanmu bertambah 10 pon, sampai kau punya anak, sampai anakmu keluar dari rumah, sampai kau bekerja, sampai kau pensiun, sampai kau menikah, sampai kau bercerai, sampai malam Sabtu, sampai Minggu pagi, samapai kau dapat mobil baru atau rumah baru, samapi kredit rumah atau mobilmu lunas. 

Yakinkan dirimu, bahwa tidak ada saat yang lebih tepat daripada hari ini untuk berbahagia. Kebahagiaan adalah PERJALANAN, bukan TUJUAN.

Friday 8 March 2013

Makna Ijab Qabul


Arti dari Ijab Qobul : ''Aku terima nikahnya si dia binti Ayah si dia dengan Mas Kawinnya ............''
Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukan makna "Perjanjian/ Ikrar'' tersebut ?
''Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia dari Ayah dan Ibunya, dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku''.
Jika aku GAGAL? ''Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk
neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku.''
(HR. Muslim)


Duhai para Istri, begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya di depan Allah, dengan disaksikan para malaikat dan manusia, maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.

Monday 4 March 2013

Istriku, Berhentilah Mengeluh


Assalamu'alaikum



Bismillahirrahmanirrahiim..
Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan.
Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”

“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”

Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.
“Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”
“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku sebentar saja,”

kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh kasih sayang.

“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu. Aku bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu. Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.

Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat derajatnya.”

Sang Suami membelai Istrinya yang masih terisak menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,
“Coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya. Ada 10 WASIAT Beliau kepada Putrinya:

  1. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
  2. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
  3. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
  4. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.
  5. Wahai Fatimah ! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
  6. Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
  7. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
  8. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
  9.  Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
  10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.


Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.
Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.

Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.
Wallahu’alam bishshawab 

Wassalamu'alaikum