Search

Monday 1 July 2013

WANITA YANG BERUNTUNG



Suasana pagi itu sangat sibuk. Jam menunjukan pukul 08:30 ketika seorang lelaki tua tua umur 80-an masuk untuk meminta agar jahitan di ibu jarinya dilepas. Ia berkata bahwa ia sedang terburu-buru karena ada janji pukul 09:00. Aku memahami gelagatnya lalu memintanya untuk duduk. Aku tahu pekerjaan ini akan memakan waktu lebih dari satu jam sebelum orang lain bisa menemuinya.

Aku perhatikan ia melihat jamnya lalu memutuskan untuk dilepas  jahitanya. Karena saat itu aku sedang tidak sibuk dengan pasien-pasien lain, maka aku teliti luka di ibu jarinya. Ternyata lukanya telah sembuh dengan baik, lalu kuakatakan keapda salah seorang dokter apa yang hendak kulakukan. Aku lalu menyiapkan peralatan dan barang-barang yang kuperlukan untuk melepas dan membalut lukanya.

Sambil merawat lukanya aku terlibat dalam pembicaraan denganya. Aku bertanya apakah pgi ini ia punya janji dengan salh seorang dokter di sini karena ia tampak begitu terburu-buru. Ia menjawab tidak, ia harus pergi ke rumah perawat (nursing home) untuk sarapan bersama istrinya. Aku lalu bertanya tentang keadan istrinya. Ia berkata bahwa istrinya menderita Alzheimer dan belum lama dirawat di tempat itu.

Saambil mengobrol, kuselesaikan balutan di ibu jarinya. Aku bertanya apakah istrinya akan merasa khawatir bahawa hari ini ia agak terlamabat. Ia menjawab bahw istrinya sudah lma tahun tidak lagi mengenalinya.

Aku merasa terkejut dan bertanya, “Apakah kau pergi kesana setip hari meski istrimu sudah tidak mengenalimu?”

Ia tersenyum, menpuk tanganku lalu berakata,”Benar ia tidak mengenaliku, tapi kan mengenalinya!”

Aku harus menahan tangis haruku ketika pergi. Aku merenung,”Ini ,”Ini adalah jenis cinta yang kuharapkan dalam hidupku.”

Sungguh istrinya adalah wanita yang beruntung. Seharusnya kita memiliki cinta seperti ini. Cinta tidak bersifatjasmani, dan tidak pula hanya bersifat romantis.  Cinta sejati adalah kesediaan untuk menerima apa adanya, dan kerelaan untuk menerima apa yang telah, apa yang akan dan apa yang tidak kan terjadi.

Sahabat yang baik seperti bintang dan langit. Kau tidak dapat selalu melihatnya, namun kau tahu bahwa mereka ada di luar sana.

(Author Unknown)

No comments:

Post a Comment